Allah memberikan semua kebutuhan kita, kita yang belum mampu memilahnya

Pertama kali mendapat tugas apa pun, terbayang hal yang pertama adalah : kegagalan menjalankan amanah. Dan makin diperbesar jika tugas tersebut adalah meneruskan pekerjaan orang lain yang nyata-nyata memang ada hasilnya dan keren pula hasilnya. Jenis ini banyak terjadi, tetapi jenis inilah yang sesungguhnya mampu bertahan dalam mengerjakan tugas, tanpa keluhan dan mampu membaca keberhasian setiap proses yang terjadi.

Jenis yang jarang aa adalah bangga ketika mendapatkan tugas, yakin mampu memberi yang terbaik, karena sadar semua stake holder akan membantunya. Justru jenis inilah yang nanti akan gagal, karena kemampuannya adalah memerintah banyak pihak. Bukan penikmat tugas dan pribadi yang mampu tetap tersenyum saat hasil belum sesuai harapan.

Saya berusaha menjadi jenis yang pertama. Sadar banyak tugas yang dibebankan karena saya dipandang guru honor yang banyak waktu, bisa dipekerjakan dengan sangat keras, dan kalau pun ada kegagalan efeknya nggak terlalau sulit dengan struktural. Bagian inilah yang saya nikmati. Sadar cuma guru honor, perlu hidup dibelantara para ASN, nggak banyak kemampuan yang saya miliki, maka waktu bertapanya harus selesai lebih, mikirnya jangan kelamaan. Justru bagian memperhatikan sumberdaya yang ada, mecoba mensimulasi satu dengan  lainnya, menemukan formulasi terbaik, dan membuat pilihan-pilihan altenatif.  Inilah langkah yang saya lakukan di tahun 2002 – 2006, selama 4  tahun mendapatkan banyak tugas, menikmatinya, bahkan nggak pulang-pulang ke rumah. Waktu lebih banyak dihabiskan di sekolah.

Mulai menuliskan apa yang saya lakukan, dan kebalikkannya saya hanya melakukan yang telah saya tuliskan. Bayangkan semakin sedikit metode coba-coba di tahun-tahun berikutnya. Data yang saya tulis selama 4-5 tahun sudah cukup memberi gambaran : apa yang harus saya lakukan, saya formulasikan dan saya tampilkan.  Dan target saya makin mengerucut : bidang akademik dan prioritas lomba akademik akan membuat sekolah ini akan bertahan hingga kapan pun. Sehingga slogan : SMAN 8 ITU SEKOLAH PRESTASI AKADEMIK menjadi nyata.

Hampir 100% orang tua bahkan anak-anak baru yang masuk SMAN 8, pasti akan berkata : mau ke ITB, ke UI, ke NTU, ke Jepang. Kenapa milih SMAN 8 : khansnya lebih besar. Teori memperbesar kemungkinan inilah yang saya perbesar di fase kedua di SMAN 8 tahun 2006-2011. Hasil nyata adalah tepat di 50 tahun SMAN 8 mampu menggabungkan peringkat UN IPA DAN IPS, sebagai jawara DKI untuk SMA NEGERI DI JAKARTA. Tahun 2008 menjadi tahun emas SMAN 8, saat siswa yang berlaga di PTN pun berhamburan, bukan hanya 1  PT, bahkan bisa 2-4 PT baik dalam dan luar negeri. Pada tahun 2008, OSN mulai menampakkan hasil,  OSN tahun 2008 di Makasar mengirimkan 8 peserta (1 emas, 1 perak dan 1 perunggu).

Fase ke-3 tahun  2011-2016, merupakan fase memperbaiki dan mempertahankan hasial yang ada. Iklim skeolah yang amat mendukung, saat orang tua, komite sekolah, para siswa dan guru-guru bersepakat, harus berusaha semaksimal agar menjadi yang terbaik. Alhamdulillah keberhasilan demi keberhasilan, tentunya perbaikan dari pencapaian yang ada mampu membuat SMAN 8 tetap menjadi kompetitor terbaik. Tetap menjadi lawan tangguh untuk SMA-SMAN UNGGULAN yang didirikan pemerintah daerah atau swasta, bahkan sekolah-sekolah internasional di negeri ini.

Tahunn 2016-2020 adalah masa-masa berat, perubahan regulasi dari banyak hal menjadi tantangan terbesar buat SMAN 8. Rotasi para guru, datangnya guru-guru baru baik rotasi atau pun pengangkatan, serta arah pergeseran siswa peserta didik baru. Menjadi sekolah aman, tanpa bully, jauh dari pelaporan serta kedatangan LSM adalah bagian-bagian dimana kami semua warga sekolah harus bersatu padu. Alhamdulillah dua tahun ini kapal penjelajah SMAN 8 Jakarta tetap mampu memberikan layanan terbaik, ini harus tetap menjadi menu pilihan terbaik, tetap menjejah agar semua penumpang daat sampai tujuan dengan selamat seganas apapun badai di lautan. Pelaut ulung tak pernah dilahirkan dari lautan yang tenang,

jayalah almamaterku, bakti untukmu tanpa sisa,……….